puisi "DIBAWAH SELIMUT CAKRAWALA" OLEH : Alfan Rayhan Fath

“dibawah selimut cakrawala”

 


Lentera menjadi harapan dikegelapan

Lentera itu berdesakan dihimpit barisan kehampaan

Menjadi pacar dikala sunyi dan sepi

Meniti kebutaan juga penderitaan hati

Cakrawala merelakan kehangatan dari pelukannya

Terus menjadi selimut

Selimutnya bulu-bulu belantara yang lembut

Terus menjadi kain

Kainnya landsan air

Kerajaannya ikan-ikan bercengkrama juga bermain

Jingga memberikan kisah tersendiri bagi langit

Ditampakannya balada anak jalanan

Berjalan digelapnya siang

Mengharapkan terangnya malam

Pernis mengkilap dari keringat melapisinya

Tubuh dekil dengan taburan debu murni

Yang akan tetap setia menemani

Di balik selimut  cakrawala yang dusta

Tertancap istana-istana yang megah

Berdiri tegap tak mau tunduk ke tanah

Khafilah semut tiap waktu menghampirinya

Jeritan kehampaan dan lapar tuli ditelinganya

Dibawah istana megah

Angan-angan purba dirahasiakan

Hembusan angin panas bercampur asap segar

Ladangnya para seniman jalanan bergerilya

Bergerak melewati labirin yang penuh cinta

Cinta dari skenario yang gagal

Disaksikan pemirsa yang sejiwa dengannya

Dipersembahkannya sebuah lagu cinta

Dengan iringan melodi penuh kepiluan

 Berduet dengan pentas seni drama kehidupan

Menampilkan sebuah karya bertema orang pinggiran

 

Comments