“dibawah selimut cakrawala”
Lentera menjadi harapan dikegelapan
Lentera itu berdesakan dihimpit barisan kehampaan
Menjadi pacar dikala sunyi dan sepi
Meniti kebutaan juga penderitaan hati
Cakrawala merelakan kehangatan dari pelukannya
Terus menjadi selimut
Selimutnya bulu-bulu belantara yang lembut
Terus menjadi kain
Kainnya landsan air
Kerajaannya ikan-ikan bercengkrama juga bermain
Jingga memberikan kisah tersendiri bagi langit
Ditampakannya balada anak jalanan
Berjalan digelapnya siang
Mengharapkan terangnya malam
Pernis mengkilap dari keringat melapisinya
Tubuh dekil dengan taburan debu murni
Yang akan tetap setia menemani
Di balik selimut cakrawala yang dusta
Tertancap istana-istana yang megah
Berdiri tegap tak mau tunduk ke tanah
Khafilah semut tiap waktu menghampirinya
Jeritan kehampaan dan lapar tuli ditelinganya
Dibawah istana megah
Angan-angan purba dirahasiakan
Hembusan angin panas bercampur asap segar
Ladangnya para seniman jalanan bergerilya
Bergerak melewati labirin yang penuh cinta
Cinta dari skenario yang gagal
Disaksikan pemirsa yang sejiwa dengannya
Dipersembahkannya sebuah lagu cinta
Dengan iringan melodi penuh kepiluan
Berduet dengan pentas seni drama kehidupan
Menampilkan sebuah karya bertema orang pinggiran
Comments
Post a Comment