“ROMANSA DI BALIK KABUT”
Butiran rintik air membasuhi seluruh kenyataan
Badai menghantam seluruh jiwa yang dilewatinya
Awan gelap menjadi selimut bagi khatulistiwa
Saksi bisu bagi diriku yang penuh kekurangan
Berjuang menembus kehampaan
Menahan perihnya kesengsaraan
Walau tertunduk dalam lirihnya keresahan
Terus berjuang bangkit menghalau kegundahan
Pelita harapan mengikat kuat dalam sanubari
Beranjak mengejar harapan yang terikat di hati
Gemerlap pergi perlahan
Hujan berhenti meneteskan berkah tuhan
Bara api semangat menyala-nyala dalam jiwaku
Menghangatkan batinku yang membeku
Pekatnya kabut tidak membatasi cinta
Cinta dari sebuah cambuk egois
Terus memaksa berlari untuk menjemput cinta
Sampai diraihnya hakekat asmara
Wanita cantik jelita menunggu rela di balik kabut
Di hamparan padang luas indah yang berumput
Kudapatinya dengan senyum akut
Senyum yang mampu menggetarkan khatulistiwa
Digenggamnya tangan kasarku oleh tangan halusnya
Genggaman tangannya begitu kuat dan menjerat
Kerasnya hati pun luluh dan terpikat
Sorot matanya menusuk ke dalam sukma
Zirah ksatria milikku pun hancur berkeping-keping
Tak kuasa menahan gelombang dari lisannya
Raga yang lelah pun tak berkutik
Lemah dalam dekapannya yang menenangkan
Keharmonisan cinta ksatria dan wanita cantik
Abadi dalam kebisuan yang tertanam
Terjaga dalam romantisme yang terpendam
Berbalut udara dingin dan kabut pekat
Cintanya tak bisa dilihat
Namun sungguh nyata dalam perasaan
Menyerah adalah penderitaan panjang
Berjuang adalah rasa sakit menuju benderang
Waktu terus berlalu menceritakan sebuah cerita
Cerita cinta dari sisi yang berbeda
Cinta hanyalah sebuah ilusi
Namun menjadi nyata ketika dilihat dengan mata hati
Malang, 15 januari 2021
Terimakasih, dan jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar
Comments
Post a Comment