puisi "DONGENG ZAMRUD KHATULISTIWA" oleh : Alfan Rayhan Fath

“Dongeng Zamrud Khatulistiwa”

 


Dari  balik gunung yang tertancap di bumi

Perlahan tapi pasti, dengan kuasanya bangkit lah sang mentari

Dengan pancaran sinarnya, menerangi negeriku yang subur lestari

Memberikan kehidupan bagi negeri

Bukit-bukit berdiri saling bergandengan tangan

Menunjukan satu-kesatuan yang tak mudah diruntuhkan

Lautannya berbinar-binar,  Memamerkan kesejahteraan rakyat bahari

Habitatnya para duyung dan ikan yang menari-nari

Negeriku negeri yang subur dan makmur

Ladang-ladang saling membaur dengan tanah yang subur

Sawahnya terhampar luas tak berujung

Hutannya lebat selalu dihinggapi bangsa burung

Burung-burung yang hobinya bernyanyi

Menyanyikan syair-syair pujaan untuk negeri

Tapi tanahku tak cantik lagi

Pemandangan bukit-bukit telanjang berdiri

Oksigenku  pun diracuni

oleh asap penjara beton yang menghantui

Bocah-bocah merimba ke hutan

Tak ditemukannya peradaban

Didapatinya kekosongan yang membaluti seluruh raganya

Negeriku negeri yang subur dan makmur

Indonesia namanya

Zamrud khatulistiwa julukannya

Tanah surga, katanya

dibawah terangnya rembulan

bocah-bocah berlari menyusuri hutan guna mencari bala bantuan

bantuan mencari sebuah barang yang hilang

nasionalisme, barangnya

dibawah teriknya sang mentari

seorang bocah dekil merentangkan tangannya

digenggamnya sang saka merah putih

dikibarkan dibelakang pundaknya sambil berlari

dengan bangga ia meneriakkan kebebasan

walau ia tahu tak akan dihiraukan penguasa

sang saka merah putih pun berkibar digenggamannya

yang menjadikannya seperti sayap

sayap yang akan menerbangkannya menuju hakekat cinta sejati

cinta yang tak akan pernah bisa dibeli

Dibalik penjara beton yang berdiri

 Kesetiaan anak bangsa sedang diuji

Melarikan diri menuju istana yang megah

Atau mati dengan bangga sebagai anak bangsa yang merdeka

 


Comments