“Dongeng Zamrud Khatulistiwa”
Dari balik gunung yang tertancap di bumi
Perlahan tapi pasti, dengan kuasanya bangkit lah sang mentari
Dengan pancaran sinarnya, menerangi negeriku yang subur lestari
Memberikan kehidupan bagi negeri
Bukit-bukit berdiri saling bergandengan tangan
Menunjukan satu-kesatuan yang tak mudah diruntuhkan
Lautannya berbinar-binar, Memamerkan kesejahteraan rakyat bahari
Habitatnya para duyung dan ikan yang menari-nari
Negeriku negeri yang subur dan makmur
Ladang-ladang saling membaur dengan tanah yang subur
Sawahnya terhampar luas tak berujung
Hutannya lebat selalu dihinggapi bangsa burung
Burung-burung yang hobinya bernyanyi
Menyanyikan syair-syair pujaan untuk negeri
Tapi tanahku tak cantik lagi
Pemandangan bukit-bukit telanjang berdiri
Oksigenku pun diracuni
oleh asap penjara beton yang menghantui
Bocah-bocah merimba ke hutan
Tak ditemukannya peradaban
Didapatinya kekosongan yang membaluti seluruh raganya
Negeriku negeri yang subur dan makmur
Indonesia namanya
Zamrud khatulistiwa julukannya
Tanah surga, katanya
dibawah terangnya rembulan
bocah-bocah berlari menyusuri hutan guna mencari bala bantuan
bantuan mencari sebuah barang yang hilang
nasionalisme, barangnya
dibawah teriknya sang mentari
seorang bocah dekil merentangkan tangannya
digenggamnya sang saka merah putih
dikibarkan dibelakang pundaknya sambil berlari
dengan bangga ia meneriakkan kebebasan
walau ia tahu tak akan dihiraukan penguasa
sang saka merah putih pun berkibar digenggamannya
yang menjadikannya seperti sayap
sayap yang akan menerbangkannya menuju hakekat cinta sejati
cinta yang tak akan pernah bisa dibeli
Dibalik penjara beton yang berdiri
Kesetiaan anak bangsa sedang diuji
Melarikan diri menuju istana yang megah
Atau mati dengan bangga sebagai anak bangsa yang merdeka
Comments
Post a Comment