“rimba rimbun”
Derap langkah kaki sang petualang
Menyusuri kontur yang garang
Menuruni lembah melintasi ngarai
Didapatinya kabut tebal tidak seperti di pantai
Langkahnya selalu maju kedepan
Sorot matanya tak bisa dibutakan
Hatinya selalu ditangguhkannya
Dibubuhi kecemasan yang mencampurinya
Di atas perut rimba yang rimbun
Sang petualang membisu
Duduk termangu sambil melamun
Di dasar lapisan rimbun pohon nan ayu
Terik matahari tak membakarnya
Kesejukan selalu menghampirinya
Birunya langit membuatnya semakin sakti
Tak akan dikalahkan kontur garang yang sedang menanti
Diangkatnya beban keyakinan
Berdiri tegak mengenakan ketangguhan
Melepas ikatan kenyataan yang dirasa
Mengadahkan wajah ke langit seraya berucap
“Alam raya memang mengagumkan,
Pesonanya nyata bukan tipuan,
Aku nyaman berada didekapanmu,
tapi aku tak ingin abadi didekapanmu.”
Comments
Post a Comment